Jakarta -
Pandemi COVID-19 tak bisa dipungkiri memberi dampak negatif bagi nyaris seluruh sektor yang ada. Meski begitu, beberapa proyek strategis nasional (PSN) berhasil dirampungkan selama masa pandemi ini.
Sepanjang 2020 ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu menyelesaikan sekitar 11 PSN dari total target yang tertuang dalam Perpres No.109 Tahun 2020.
Apa saja mega proyek yang rampung selama masa pandemi itu? Cek Kaleidoskop 2020 berikut :
1. Jalan Tol Pandaan Malang
Tol Pandaan Malang memiliki panjang ruas jalan hingga 38,48 km dengan nilai investasi Rp 5,97 triliun. Tol ini terdiri dari 5 seksi yaitu Seksi I Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 km, Seksi II Purwodadi-Lawang sepanjang 8,050 km, Seksi III Lawang-Singosari sepanjang 7,1 km, Seksi IV Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km dan Seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,113 km.
Seluruh seksi dari tol ini kini sudah beroperasi sepenuhnya. Tol yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Pandaan-Malang ini masuk dalam jaringan Trans Jawa.
Tol ini sebelumnya ramai diperbincangkan karena pada salah satu seksinya (seksi 5) yang dikerjakan terdapat situs bersejarah, yakni Situs Sekaran.
Situs Sekaran diyakini sebagai bangunan suci yang menghadap Gunung Semeru. Pada masanya situs Sekaran disebut sebagai bangunan megah seperti Candi, sebelum akhirnya runtuh karena adanya perkampungan di sekitar lokasi situs. Upaya penyelamatan kini tengah dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Temuan situs Sekaran juga dikatakan sebagai penemuan terbesar tahun 2019. Keberadaannya juga menjadi bahan literasi baru kejayaan masa lampau. Pasca ekskavasi, pengelolaan situs akan diserahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang.
2. Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai (Tol Permai)
Tol sepanjang 131,5 km ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) per 25 September 2020 lalu. Jalan bebas hambatan yang diresmikan merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) dengan total 2.769 km.
Tol Permai terdiri dari 6 (enam seksi) yaitu Seksi 1 Pekanbaru - Minas (9,5 km), Seksi 2 Minas - Kandis Selatan (24,1 km), Seksi 3 Kandis Selatan - Kandis Utara (16,9 km), Seksi 4 Kandis Utara - Duri Selatan (26,5 km), Seksi 5 Duri Selatan - Duri Utara (29,54 km), dan Seksi 6 Duri Utara - Dumai (25,05 km). Tol ini juga akan dilengkapi dengan 10 tempat istirahat dan pelayanan (TIP), 5 TIP arah Kota Pekanbaru dan 5 TIP lainnya arah Kota Dumai.
TIP ini terbagi menjadi 2 tipe yakni Tipe A yang terletak di Seksi 2 (Minas - Kandis Selatan) KM 14,5 dan Seksi 3 (Kandis Selatan - Kandis Utara) KM 45. Sedangkan TIP Tipe B terletak di Seksi 4 (Kandis Utara - Duri Selatan) KM 64, Seksi 5 (Duri Selatan - Duri Utara) KM 82 dan Seksi 6 (Duri Utara - Dumai) KM 13.
Adapun nilai investasi untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp 16,21 triliun.
3. Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo
Yogyakarta International Airport (YIA) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2020.
Pengerjaan proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 6,98 triliun ini terbilang singkat. Menurut Jokowi kecepatan proses pembangunan bandara ini hanya membutuhkan waktu 20 bulan.
Padahal luas terminal bandara ini 14 kali lebih besar dibandingkan bandara Adisutjipto. Dengan total luas sekiatar 219.000 meter persegi bandara ini disebut-sebut mampu menampung hingga 20 juta orang.
4. Light Rail Transit (LRT) Provinsi Sumatera Selatan (Metro Palembang)
Proyek dengan nilai investasi Rp 12,5 triliun ini sudah mulai beroperasi sejak Agustus 2018 lalu. Bahkan sempat dipakai untuk menunjang mobilitas penonton dan atlet pada Pesta Olahraga Asia Asean Games 2018.
Setelah 2 tahun beroperasi, tercatat 5,1 juta penumpang telah diangkut oleh moda transportasi massal tersebut. Sejak awal beroperasi, LRT ini mampu mengangkut 3.000 penumpang per hari. Jumlah penumpang terus naik menjadi 8.000 hingga 10 ribu penumpang setiap hari. Saat akhir pekan bahkan bisa mencapai 10-12 ribu orang tiap hari.
Namun, jumlah penumpang mulai turun sejak pandemi Corona merebak. PT KAI (Persero) Divre III Palembang mengungkap bahwa LRT ini pernah hanya mengangkut 400 penumpang per hari gara-gara pandemi.
1. Jalan Tol Pandaan Malang
Tol Pandaan Malang memiliki panjang ruas jalan hingga 38,48 km dengan nilai investasi Rp 5,97 triliun. Tol ini terdiri dari 5 seksi yaitu Seksi I Pandaan-Purwodadi sepanjang 15,475 km, Seksi II Purwodadi-Lawang sepanjang 8,050 km, Seksi III Lawang-Singosari sepanjang 7,1 km, Seksi IV Singosari-Pakis sepanjang 4,75 km dan Seksi V Pakis-Malang sepanjang 3,113 km.
Seluruh seksi dari tol ini kini sudah beroperasi sepenuhnya. Tol yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Pandaan-Malang ini masuk dalam jaringan Trans Jawa.
Tol ini sebelumnya ramai diperbincangkan karena pada salah satu seksinya (seksi 5) yang dikerjakan terdapat situs bersejarah, yakni Situs Sekaran.
Situs Sekaran diyakini sebagai bangunan suci yang menghadap Gunung Semeru. Pada masanya situs Sekaran disebut sebagai bangunan megah seperti Candi, sebelum akhirnya runtuh karena adanya perkampungan di sekitar lokasi situs. Upaya penyelamatan kini tengah dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Temuan situs Sekaran juga dikatakan sebagai penemuan terbesar tahun 2019. Keberadaannya juga menjadi bahan literasi baru kejayaan masa lampau. Pasca ekskavasi, pengelolaan situs akan diserahkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang.
2. Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai (Tol Permai)
Tol sepanjang 131,5 km ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) per 25 September 2020 lalu. Jalan bebas hambatan yang diresmikan merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JJTS) dengan total 2.769 km.
Tol Permai terdiri dari 6 (enam seksi) yaitu Seksi 1 Pekanbaru - Minas (9,5 km), Seksi 2 Minas - Kandis Selatan (24,1 km), Seksi 3 Kandis Selatan - Kandis Utara (16,9 km), Seksi 4 Kandis Utara - Duri Selatan (26,5 km), Seksi 5 Duri Selatan - Duri Utara (29,54 km), dan Seksi 6 Duri Utara - Dumai (25,05 km). Tol ini juga akan dilengkapi dengan 10 tempat istirahat dan pelayanan (TIP), 5 TIP arah Kota Pekanbaru dan 5 TIP lainnya arah Kota Dumai.
TIP ini terbagi menjadi 2 tipe yakni Tipe A yang terletak di Seksi 2 (Minas - Kandis Selatan) KM 14,5 dan Seksi 3 (Kandis Selatan - Kandis Utara) KM 45. Sedangkan TIP Tipe B terletak di Seksi 4 (Kandis Utara - Duri Selatan) KM 64, Seksi 5 (Duri Selatan - Duri Utara) KM 82 dan Seksi 6 (Duri Utara - Dumai) KM 13.
Adapun nilai investasi untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp 16,21 triliun.
3. Bandar Udara Baru Yogyakarta - Kulon Progo
Yogyakarta International Airport (YIA) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 Agustus 2020.
Pengerjaan proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 6,98 triliun ini terbilang singkat. Menurut Jokowi kecepatan proses pembangunan bandara ini hanya membutuhkan waktu 20 bulan.
Padahal luas terminal bandara ini 14 kali lebih besar dibandingkan bandara Adisutjipto. Dengan total luas sekiatar 219.000 meter persegi bandara ini disebut-sebut mampu menampung hingga 20 juta orang.
4. Light Rail Transit (LRT) Provinsi Sumatera Selatan (Metro Palembang)
Proyek dengan nilai investasi Rp 12,5 triliun ini sudah mulai beroperasi sejak Agustus 2018 lalu. Bahkan sempat dipakai untuk menunjang mobilitas penonton dan atlet pada Pesta Olahraga Asia Asean Games 2018.
Setelah 2 tahun beroperasi, tercatat 5,1 juta penumpang telah diangkut oleh moda transportasi massal tersebut. Sejak awal beroperasi, LRT ini mampu mengangkut 3.000 penumpang per hari. Jumlah penumpang terus naik menjadi 8.000 hingga 10 ribu penumpang setiap hari. Saat akhir pekan bahkan bisa mencapai 10-12 ribu orang tiap hari.
Namun, jumlah penumpang mulai turun sejak pandemi Corona merebak. PT KAI (Persero) Divre III Palembang mengungkap bahwa LRT ini pernah hanya mengangkut 400 penumpang per hari gara-gara pandemi.
5. Kawasan Industri Ketapang
Kawasan industri bernilai nilai investasi Rp 6 triliun ini masuk dalam usulan pemerintah untuk pembangunan 19 kawasan industri di luar Pulau Jawa melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pembangunan kawasan industri ini disebut-sebut sebagai komitmen untuk melanjutkan cita-cita Nawacita terkait industri prioritas di luar Jawa.
Kawasan satu ini difokuskan untuk pengembangan industri alumina. Luas lahan kawasan ini mencapai sekitar 1.000 hektare.
6. Kawasan Industri Konawe
Kawasan dengan nilai investasi Rp 67,5 triliun ini juga masuk dalam usulan pemerintah untuk pembangunan 19 kawasan industri di luar Pulau Jawa melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Pembangunan kawasan industri ini disebut-sebut sebagai komitmen untuk melanjutkan cita-cita Nawacita terkait industri prioritas di luar Jawa.
Kawasan satu ini difokuskan untuk pengembangan industri smelter ferronikel, stainless steel, dan downstream stainless steel. Luas lahan kawasan ini mencapai sekitar 5.500 hektare.
7. Kawasan Industri Wilmar Serang
Kawasan bernilai investasi Rp 7 triliun ini merupakan kawasan terpadu milik Wilmar Group. Kawasan ini dibangun di atas tanah seluas 1.748 Hektar (Ha) di Desa Terate, Kecamatan Keramat Watu, Kabupaten Serang, Banten.
Kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang dipilih menjadi Palm Oil Industrial Zone (POIZ) atau kawasan industri hilirisasi kelapa sawit.
Salah satu abrik yang sudah berproduksi di kawasan industri ini adalah PT Multimas Nabati Asahan. Perusahaan ini merupakan perusahaan pabrik kemasan minyak goreng untuk merek Fortune dan Sania.
8. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung
SPAM dengan nilai investasi Rp 1,1 triliun ini baru diresmikan pada tanggal 27 November 2020 lalu. Proyek ini dibangun selama 2 tahun dan menjadi PSN pertama yang dibangun tanpa hambatan sehingga bisa melaksanakan COD atau operasi komersial tepat waktu.
Pembangunan SPAM Bandar Lampung ini dilaksanakan menggunakan skema KPBU antara pemerintah Kota Bandar Lampung yang mengamanatkan PDAM Way Rilau sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) dengan PT Adhya Tirta Lampung selaku badan usaha yang merupakan konsorsium dari PT Bangun Cipta Kontraktor dan PT Bangun Tjipta Sarana.
Dengan pemanfaatan air baku dari sungai Way Sekampung sebesar 825 liter per detik, IPA SPAM Bandar Lampung mampu mengolah air baku menjadi air dengan kualitas air minum berkapasitas 750 liter per detik. Kapasitas sebanyak itu disebut bisa memberikan manfaat bagi 60 ribu Sambungan Rumah Tangga atau 300 ribu jiwa penduduk Kota Bandar Lampung di 8 Kecamatan.
Sebanyak 8 kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Labuhan Ratu, Kecamatan Way Halim, Kecamatan Kedaton, Kecamatan Tanjung Senang, Kecamatan Sukarame, Kecamatan Sukabumi, dan Kecamatan Kedamaian.
9. Jalan Tol Krian - Legundi - Bunder - Manyar
Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) di Jawa Timur sudah beroperasi dan bisa dijajal per 28 November lalu. Jalan bebas hambatan ini memiliki panjang hingga 38,3 km dan terdiri dari tiga seksi.
Seksi 1 sepanjang 9,77 km menghubungkan Gerbang Tol (GT) Lebani Gresik (Krian) menuju GT Belahanrejo, seksi 2 sepanjang 13,205 km yang menghubungkan GT Belahanrejo menuju GT Cerme, dan seksi 3 sepanjang 6,025 km menghubungkan GT Cerme menuju GT Bunder Gresik.
Jalan tol dengan nilai investasi Rp 12,22 triliun ini mampu menghemat waktu tempuh. Sebelumnya, pengguna jalan tol dari arah Mojokerto menuju Gresik harus memutar Tol Trans Jawa melewati Surabaya dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit. Maka dengan adanya Jalan Tol KLBM mampu mengurangi jarak tempuh menjadi 35 menit.
10. Bendungan Tukul
Bendungan dengan nilai investasi Rp 673,9 miliar ini dibangun untuk meningkatkan volume tampungan air di Indonesia serta ketahanan air dan pangan nasional.
Bendungan Tukul berlokasi di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jawa Timur mulai dikerjakan pada 2013 dan mulai dilaksanakan pengisian awal pada awal Oktober.
Bendungan ini ditarget dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pacitan melalui penyediaan air bersih, karena memiliki daya tampung 56,77 meter kubik dan diproyeksikan bisa mensuplai air baku 300 liter per detik.
Selain itu, keberadaannya juga mampu mengaliri irigasi seluas 600 hektar (ha), sementara untuk tinggi bangunan bendungan mencapai 70 meter.
11. Bendungan Tapin
Bendungan dengan nilai investasi Rp 896,9 miliar ini berlokasi di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Secara khusus, pembangunan bendungan ini ditujukan untuk meningkatan kemajuan pembangunan pertanian di Kalsel, khususnya kesejahteraan petani.
Bukan tanpa alasan, bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 56,77 meter kubik dengan layanan irigasi yang di Kabupaten Tapin sebesar 5,472 hektar.